Tips Sukses Interview Kerja
Tipshidupsukses.web.id – Untuk menjadi sukses dalam interview, itu ide yang baik untuk dipersiapkan. Tidak ada yang salah dengan menyiapkan jawaban untuk setiap pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan kemudian. Berdasarkan pengalaman wawancara yang telah dilakukan sejauh ini, langkah-langkah dan tips berikut harus diterapkan untuk menjawab pertanyaan jebakan dari DHR.
Beri Jeda Saat Menjawab
Ketika Anda memahami pertanyaan yang ditanyakan oleh HRD, pasti muncul keinginan dari diri Anda untuk segera menjawab. Seolah Anda ingin menunjukkan bahwa Anda benar-benar antusias dan layak. Justru sikap ini kurang tepat saat interview. Lebih baik berikan jeda beberapa detik untuk Anda menjawab. Tujuanya adalah agar Anda terlihat seolah-olah sedang melakukan pertimbangan dalam menjawab pertanyaan.
Hal ini menujukkan bahwa Anda adalah orang yang penuh dengan pertimbangan. Perlu diketahui bahwa tergesa-gesa menjawab memberikan kesan bahwa Anda tidak sabaran dan kurang mempertimbangkan keadaan.
Jangan Panik
Kebanyakan orang saat interview menemukan dirinya dalam keadaan panik. Entah karena belum siap secara mental atau memang kurang memahami pertanyan yang diberikan. Meskipun dua faktor itu memengaruhi tubuh Anda, usahakan untuk tetap tenang sebab kepanikan yang tidak dikelola dengan baik hanya akan membuyarkan segela persiapan yang telah Anda lakukan sebelumnya.
Tidak jarang kesalahan dalam menjawab justru timbul karena panik. Padahal sebenarnya Anda bisa memberikan jawaban yang baik. Hanya karena panik, jawaban yang dipersiapkan sebelumnya jadi tak bisa Anda ungkapkan. Anda dapat mengatasi rasa panik dengan menarik napas dalam-dalam dan dikeluarkan secara perlahan. Mencerna secara perlahan pertanyaan juga dapat mengurangi rasa kepanikan. Sikap tenang dalam wawancara memberikan kesan baik untuk Anda.
Pahami Beberapa Pertanyaan Jebakan
Dalam wawancara, ada beberapa pertanyaan yang biasanya berisi pertanyaan jebakan. Pertanyaan ini mengandung makna yang berbeda dan tersembunyi dari apa yang ditanyakan. Beberapa pertanyaan tersebut misalnya:
Gambarkan diri Anda. Pertanyaan ini digunakan untuk mengukur karakter calon pekerja. Usahakan menjawabnya dengan tidak kata, misalnya: jujur, pekerja keras, antusias, atau bisa juga berkomitmen tinggi, mudah bekerjasama, komunikator yang baik.
Apa yang diketahui tentang perusahaan ini? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur calon pekerja tentang seberapa jauh pekerja mengetahui perusahaan yang dituju.
Mengapa tertarik bergabung? Jangan jawab karena gaji, tapi jawablah berdasarkan alasan positif. Misalnya Anda bergairah bekerja di perusahaan tersebut karena sesuai dengan bakal dan minat anda.
Prestasi apa yang telah diraih dalam karier? Meski Anda punya banyak sekali prestasi, ada baiknya Anda jawab sewajarnya saja. Jangan berlebihan. Anda akan terlihat sombong bila terlalu berlebihan. Jelaskan rencana Anda ke depan! Pertanyaan seperti ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama Anda akan bergabung di perusahaan yang dilamar. Jangan terkesan bahwa Anda hanyalah kutu loncat atau suka pindah-pindah perusahaan.
Berusahalah untuk Terbuka dan Jujur
Dalam proses ini keterbukaan dan kejujuran menjadi poin plus untuk Anda. Poin inilah yang menjadi tolok ukur keberhasilan Anda saat melakukan wawancara. Cobalah untuk berkata jujur terhadap sesuatu yang akan Anda katakan. Terlebih soal pribadi Anda, salah satunya pertanyaan terkait mengapa berhenti di pekerjaan sebelumnya misalnya bisa jadi pertanyaan yang menjebak bila Anda tidak menjawabnya dengan jujur.
Ingat berbohong dalam menjawab akan menimbulkan kebohongan lain. Kebohongan dapat dideteksi dari rasionalitas jawaban. Selain itu, tatapan wajah dan gerak-gerik Anda juga bisa menjadi tolak ukur anda sedang jujur atau tidak. Banyak orang yang memahami bahasa tubuh untuk mendeteksi kebohongan. Berkatalah jujur dan terbuka, justru akan memberikan nilai tambah untuk Anda. Jaman sekarang kejujuran sangat diperlukan. Bisa jadi Anda menjadi orang pertama yang langsung diterima.
Jabatan Tangan Anda Menggambarkan Diri Anda
Menjabat tangan atau berjabat tangan merupakan hal lumprah untuk Anda lakukan. Meski lumprah, tapi bisa menjadi hal yang menentukan sukses tidaknya Anda dalam wawancara. Saat Anda menjabat tangan, Anda akan dapat merasakan seberapa kuat percaya diri Anda, kepanikan, dan agresif.
Saat menjabat tangan terlalu kuat berarti Anda sangat agresif. Menjabat dengan lemah berarti menunjukkan rasa pesimis dan tidak percaya diri. Lalu bagaimana cara berjabat tangan yang baik saat wawancara. Usahakan proposional, tidak terlalu lemah dan tidak terlalu agresif.
Baca juga : Tiga Pria Sukses Bocorkan Rahasianya
Menjaga Kontak Mata
Kontak mata dengan pewancara dapat menentukan diterima atau tidaknya Anda. Hindari kontak mata yang berlebih atau melototi. Sesekali tatap mata pewawancara, sesekali tertunduk sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. Mengapa kontak mata menjadi indikator keberhasilan wawancara kerja?
Nantinya dalam melayani rekan kerja kontak mata memberikan aura jiwa Anda. Tentu tidak ingin rekan kerja menyusut karena pandangan Anda yang mungkin sinis atau bagaimana.
Menjaga Gerakan Tangan
Ketika tes wawancara hindari tangan yang bermain sendiri, misalnya menggerakkan tangan terlalu aktif dan memainkan pulpen atau benda lain di sekitar Anda. Sikap tangan tersebut menunjukkan Anda sedang dalam keadaan gugup dan tidak percaya diri. Hindari perilaku tersebut dengan posisi tangan yang tenang dan santai. Posisi inilah yang seringkali membawa diri untuk rileks dan tetap percaya diri.
Bersikap Ramah yang Wajar
Banyak yang ingin terlihat ramah untuk sekedar menarik perhatian dan tujuan lainnya. Dalam proses interview terlalu ramah yang berlebih justru menimbulkan kesan lain kepada Anda. Muncul anggapan sok dan memiliki maksud yang tersembunyi. Boleh ramah tetapi harus tahu aturan dan tetap menjaga adab sopan dan santun. Sehingga, membuat pewawancara menjadi terkesan kepada Anda.